Powered By Blogger

Jumat, 18 Oktober 2013

Hilangnya Persahabatan

   Ini tentang kehidupan yang nyata, gua cerita tentang hancurnya persahabatan. berawal dari jakarta nama gua Erril Hendrial, dan teman gua Sholahuddin al-qosam, kita berdua mendapat pekerjaan di tanggrang di PT.Ega Tekelindo Prima, gua dan teman gua menjalani pekerjaan yang ada di jatake, tanggrang. gua bersama qosam berangkat dari jakarta ke tanggrang. setelah sampai disana kita mencari perusahaan tersebut. setelah dicari kita berdua langsung ketemu tempatnya, tidak terlalu sulit untuk mencari alamat. setelah itu kita berdua masuk kerja, saya dan qosam ditempatkan di Design Enginering TR (Tegangan Remdah). setelah pulang dari tempat kerja, kita langsung bergegas mecari kontrakan, cukup sulit mencari kontrakan di daerah area pabrik, cukup lama juga kita mencari, dan akhirnya ketemu juga, yang bertempat di pasir awi, kita berdua hidup bareng.dan selalu bersama, sudah cukup lama jugakita bersama muncul lah Hari Maulana, dan Bahar Syndroum.

   Mereka berdua dateng dan tinggal bersama, anggota kita semakin bertambah jadi kalo sudah berempat kita bikin persahabatan. dimana persahabatan ini jangan ada yang sampe runtuh kita hidup susah bareng senang pun kita bareng. kita berempat semakin sering jalan-jalan mengelilingi kota tanggrang. hampir setiap hari kita berempat mengelilingi kota tanggrang, semakin asiknya persahabatan kita berempat sampai lupa kerja, kita berempat tidak masuk kerja dan kita berangkat ke jakarta 1 harian penuh kita jalani berempat di jakarta, kita keliling kota jakarta,kita di jakarta sampai uang tidak ada berhentinya sampai sampai kering di kantong tidak tersisa. setelah itu kita pulang lagi di tanggrang,

   Setelah itu perjalanan kita ke bogor menginap di tempat Hari Maulana,tapi sayang Sholahuddin Al-Qosam tidak bisa ikut karena pekerjaannya yang sangat banyak.dan akhirnya yang berangkat kesana cuman bertiga saja, Saya, Hari, dan Bahar. dan kita bertiga sepakat untuk mengajak salah satu alumni dari tempat kerjaan yang bernama Muhammad Fajar, dan kita jalani semua bersama.kita berempat seperti persahabatan kita di kontrakan. dan kita bertiga sedih karena si Qosam yang ngebet minta ke bogor eh malah dia yang ngga bisa dateng. sayang sekali kayanya dia ngga bisa dateng padahal disini enak banget, tapi sayang di bogor cuman 1 hari saja jadi tidak puas jalan-jalannya. setelah kita pulang di bogor kita langsung bergegas ke tanggrang untuk menunjukan foto yang ada di bogor. si Qosam merasa iri dengan jalan-jalan yang kemarin itu.

   Sudah cukup lama juga kita berempat tidak pernah jalan-jalan lagi karena kesibukan mereka yang sangat tidak penting, tetapi walaupun sudah tidak jalan-jalan lagi, kita di kontrakan masih bisa senang-senang, tetapi sebenarnya Erril,Hari, dan Bahar sebenarnya ga enak juga sama si Qosam soalnya dia tuh kalo ke tanggrang uangnya selalu ga ada, apa boleh buat kita bertiga menghidupkan Qosam yang itu,kita bertiga itu ngga tau tentang keluarganya dia bilang sama kita tentang keluarganya cuman yang pait aja, jadi kita kasian sama si Qosam, huh...

   Awal-awalnya kita hancurnya itu di saat bayar kontrakan, bayaranya setiap bulan pasti tidak rata, apboleh buat gua yang nombokin, setiap bulan begitu terus akhirnya gua begah, kenapa yang nombok selalu gua, dan akhirnya gua keluar dari kontrakan itu, tetapi persahabatannya belum keluar, persahabatan itu masih kita jalani bersama, gua tinggal bersama Lud Joko, dan Buyung Sadam Hussen, setelah lama itu gua keselnya itu si Qosam mau membeli iPed Samsung waw banget itu keliatannya, tetapi uangnya itu dari mana kalo kita berempat jalan dia selalu di bayarin. Erril, Hari dan Bahar sedikit kesel juga dengan kelakuan si Qosam, beberapa bulan kemudian iPed nya si Qossam bilangnya ilang sama gua, padahal gua kaga pernah megang ngeliat atau bersama Qosam kenapa harus gua yang disalahkan. dan ternyata iPed ya itu tidak hilang si Qossam menjual nya, nah dari sinilah gua misah dari persahabatan itu, karena hilangnya iPed itu 1 perusahaan pada tau kalo iPednya itu ilang sama gua, kan nama gua jadi jelek di perusahaan tersebut,dan sampai detik ini dia belum mau minta ma'af sama gua, apa boleh buat gua juga ngga mau neger atau liat dia lagi...
   dan akhirnya gua hidup sendirian di kontrakan yang bertempatan di Perum II..

SEKIAN dari saya terima kasih yang sudah membaca cerita ini, bagaimana cara menyelesaikan masalah ini.